Rabu, 30 Maret 2011

Minum Susu Cegah Serangan Jantung

VIVAnews - Susu bukan hanya pelengkap makanan yang harus dikonsumsi setiap hari. Tapi, juga bermanfaat untuk menunjang kesehatan. Bahkan, menurut penelitian di Universitas Wageningen dan Harvard, minum tiga gelas susu setiap hari, mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung sebesar 18 persen.
Hasil penelitian ini sekaligus membantah mitos yang menyatakan bahwa mengonsumsi susu setiap hari dapat mengakibatkan penambahan berat badan dan berujung pada munculnya serangan penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Penelitian itu dilakukan dengan mengkaji 17 penelitian dari Eropa, Amerika, dan Jepang. Para peneliti tidak menemukan hubungan antara konsumsi susu biasa atau rendah lemak dan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, atau kematian.
"Susu adalah makanan yang bergizi dan sehat. Kaya akan nutrisi alami, seperti kalsium, kalium dan protein," ujar Cindy Schweitzer, Direktur Teknik, Global Dairy Platform.
Kemudian, penelitian lain di Israel yang diterbitkan pada American Journal of Clinical Nutrition juga menyebutkan bahwa konsumsi susu kalsium yang lebih tinggi akan berpengaruh terhadap penurunan berat badan.
Penelitian itu dilakukan terhadap 300 pria dan wanita yang mengalami kelebihan berat badan selama dua tahun. Kesimpulannya, orang yang mengonsumsi susu yang mengandung kalsium tinggi, kehilangan 38% berat badan mereka dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi susu rendah kalsium.
Peneliti Amerika Serikat juga mengkaji 21 penelitian yang mencakup hampir 350.000 data dan menyimpulkan bahwa konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tidak berhubungan dengan peningkatan risiko, baik penyakit jantung koroner atau penyakit jantung. Penelitian ini diterbitkan pada American Journal of Clinical  Nutrition.
Selain itu, ada lagi penelitian yang diterbitkan pada American Journal of Epidemiology juga. Penelitian terhadap 23.366 pria diSwedia ini mengungkapkan bahwa  konsumsi kalsium di atas tingkat harian yang direkomendasikan dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker sebesar 25%. (pet)

Jumat, 25 Maret 2011

Hindarkan Serangan Jantung dengan Seks

ADA baiknya melakukan sesuatu cukup sedang-sedang saja. Tak perlu berlebihan maupun sedikit. Begitu pula dengan berhubungan intim. Peneliti di Amerika Serikat mengatakan penyakit jantung akan menyerang apabila Anda jarang melakukan seks dengan pasangan.

Asisten profesor kedokteran di Harvard School of Public Health mengatakan seks ataupun olah raga yang dilakukan sekali-kali dapat berisiko serangan jantung bahkan kematian mendadak. Hasil penelitian para ahli itu kemudian dimuat dalam Journal of The American Medical Association.

"Pemicu masalah ini sepertinya adalah kegiatan yang berintensitas tinggi secara tiba-tiba, padahal mereka yang melakukan itu belum terbiasa melakukan aktivitas fisik," kata penulis studi, Jessica K. Paulus, yang juga asisten profesor kedokteran itu.

Dari penelitian itu, Jessica menyarankan melakukan kegiatan olahraga maupun seks secara konsisten dan bertahap. Bila perlu, diawasi dokter.

Dari hasil meta-analysis ini diketahui bahwa mereka yang melakukan aktivitas seks hanya sekali-sekali memiliki risiko serangan jantung sebanyak 2,7 kali lebih besar. Sedangkan aktivitas fisik sporadis meningkatkan risiko 3,5 kali lipat.

Aktivitas fisik yang jarang-jarang meningkatkan risiko sudden cardiac death 5 kali lipat. Tapi risiko secara keseluruhan rendah karena orang melakukan aktivitas ini sangat jarang dan risiko ini akan cepat terhapus.(go4/***)

Kamis, 17 Maret 2011

Posisi Bercinta Agar Cepat Hamil

VIVAnews – Kam, 17 Mar 2011 00.53 WIB

VIVAnews - Dalam beberapa kasus, posisi bercinta memiliki peranan penting dalam menghasilkan kehamilan. Aturannya adalah sperma pria harus dilepas sedekat mungkin dengan leher rahim wanita.
Ketika telur dilepaskan dari ovarium, atau disebut dengan ovulasi, telur berjalan melalui tabung fallopi menuju ke rahim. Telur yang telah dilepaskan tersebut biasanya akan bertahan selama 24 jam, sedangkan sperma akan bertahan di dalam tubuh wanita selama 3-5 hari. Karenanya, sperma harus dilepas sedekat mungkin dengan telur sehingga terjadi pembuahan sebelum telur mati.
Banyak orang yang tidak memercayai keterkaitan posisi bercinta dengan kehamilan. Namun, hal ini sangat logis mengingat posisi tersebut dapat membantu pertemuan sperma dengan telur dalam jarak sedekat mungkin.
Posisi terbaik bercinta adalah posisi yang menghindari terjadinya 'penjelajahan' sperma di dalam rahim, dan melawan gravitasi saat bercinta seperti posisi berdiri, duduk, atau wanita berada di atas. Agar mendapatkan kehamilan, pasangan harus membatasi sperma yang keluar dari vagina.
Pinggul wanita harus diposisikan sedemikian rupa untuk menghindari keluarnya sperma sehingga sperma memiliki waktu yang cukup panjang untuk berenang-renang di dalam rahim wanita.
Posisi missionary atau lebih dikenal dengan 'man on top' adalah posisi terbaik untuk mendapatkan keturunan. Hal ini dikarenakan posisi ini memungkinkan penetrasi yang lebih lebih dalam sehingga sperma dilepaskan dekat dengan rahim.
Posisi yang mengangkat pinggul wanita juga termasuk posisi yang memudahkan sperma masuk ke dalam rahim. Dengan mengangkat pinggul wanita, dapat dibantu dengan meletakkan bantal di bawah tubuh wanita, rahim akan lebih mudah dimasuki sperma sehingga meningkatkan jumlah sperma yang masuk.
Ada pula 'doggy style', ketika wanita membelakangi tubuh pria. Pada posisi ini, sperma pun dilepaskan dekat leher rahim sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan. Posisi 'side by side' juga sangat berpotensi meningkatkan kemungkinan kehamilan.
Tidak hanya posisi-posisi tersebut yang membantu pasangan mendapatkan keturunan, orgasme yang dirasakan wanita pun memiliki peranan penting. Berdasarkan penelitian, orgasme pada wanita memunculkan kontraksi yang mendorong sperma menuju rahim.